Langsung ke konten utama

Hama dan Penyakit pada Tanaman Buah Naga



   Seperti halnya tanaman lain, tanaman buah naga juga ada kemungkinan terserang hama dan penyakit. Penyakit yang sering menyerang buah naga sama dengan penyakit pada jenis tanaman kaktus pada umumnya, yakni penyakit yang menyerang batang busuk batang akibat serangan jamur. Oleh karena itu sebelum menyiram kaktus, yang perlu diperhatikan adalah , 80 % dari struktur tana man kaktus adalah air , meskipun demikian tanaman ini tidak tahan air Selaliknya yang terjadi pada jenis kaktus buah naga, tanaman ini justru menyukai air karena petumbuhannya yang lebih cepat dibanding kakrus tanaman hias. Tanaman buah naga tetap hidup dan lumbuh meskipun berbulan-bulan bahkan bertahur- lin terkena guyuran hujan sedangkan kaktus hias lainnya tidak tahan terkena hujan
Hama dan penyakit buah naga dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu serangan:
1. Hama semut merah
2. Penyakit jamur
3. Hama bekicot.


5.1. Hama Semut Merah
    Hama semut merah merupakan momok yang paling ditakuti oleh para pekebun buah naga. Serangan hama semut merah paling fatal akibatnya, karena koloni semut ini sanggup menusak tunaman buah naga hanya dalam waktu semalam saja. Semut merah biasanya menyerang bagian ujung batang yang masih d muca atau melalui pergelangan ruas batang Serang ini akan masuk dan membuat rumah di dalam batang.
   Bagian batang yang terserang akan berwana kuning berlubang kemudian dalam waktu singkat menjadi kering dan mati. Buah naga yang diserang semut merah akibat yang paling ringan akan mengalami gagal berbuah karena jaringan tanaman yang mengangkut makanan banyak yang terputus. Jika bagian batang bawah yang diserang, akibatnya lebih fatal lagi. Tanaman buah naga tidak hanya gagal berbuah tapi akan mati. Pemberantasan dan pengendalian hama semut merah ini dengan menggunakan insektisida, misalnya ; Basudin 50 EC atau Matador. Batang yang diserang semut merah disemprot dengan insektisida sampai semutnya mati. Awas, mereka akan menyerang lagi begitu pengaruh insektisida hilang. Biasanya dalam jangka waktu satu bulan setelah penyemprotan Karena itu harus waspada dengan hama serangga yang satu ini. Ketika pengaruh insektisida mulai hilang harus dilakukan penyemprotan ulang.


5.2. Hama Bekicot
  Serangan hama bekicot sebetulnya tidak begitu fatal akibatnya namun bekas gigitannya akan menyebabkan luka pada batang buah naga darn mengundang serangan hama jamur atau bukteri yang yang harus diwaspadai, bekicot bisa berkembang biak dengan menyebabkan tanaman layu. Hal sangat cepat karena setiap periode bertelur bisa menghasilkan telur sebanyak 200-300 butir telur. Jika telur itu menetas semua bisa dibayangican ancama anak-anaknya yang akan menghabiskan tunas-tunas muda calon cabang buah naga Karena itu meská tidak begitu fatal akibatnya hama bekicor jangin dianggap remeh


5.3. Penyakit Busuk Pangkal Batang
   Seperti halnya suku kaktus yang lain, buah nagaabur juga sering terkena serangan jamur pada pangkal batangnya. Jamur Sceratiun rafiäi Sar ini akan merusak. P pangkal batang buah naga akibatnya hanya tinggal tulang kayunya saja. Untuk mengobati tanaman buah naga yang terserang penyakit ini bisa menggunakan fungisida. Namun sepeni pengalaman di kebun MIM serangan jamur ini cukup ditanggulangi dengan andmenggunakan air sabun colek yang dicampur garam dapur, jadi biayanya lebih murah. Sabun colek yang dicampur dengan air garam ini sangat manjur dan murah untuk mengobati jamur yang menyerang batang buah naga. Perbandingan campurannya adalah: 1 sendok teh sabun colek: 1 sendok makan garam dapur 17 liter air. Perbandingan ini didapat dari pengalaman dan percobaan dikebun dan hasilnya cukup efektif Cara menggunakannya tidak dengan disemprot tapi dioleskan dengan alat kuas cat atau dengan kain yang halus dan empuk seperti kain perban atau kain kaos. atang Bila yang terserang jamur adalah cabang yang tidak produktif sebaiknya cabang itu dipotong saja. Serangan jamur ini menyebabkan batang buah naga menjadi kering dan pucat yang akhirnya menyebabkan kematian batang. Pencegahan serangan jamur pada batang bawah bisa diatasi dengan menaburkan kapur dolomit di sekitar pangkal batang bawah ketika hendak menanam buah naga. Pencegahan serangan jamur pada batang bawah ini bisa dilanjutkan ketika tanaman sudah besar dan berbuah, yaitu dengan kembali menaburkan dolomit disekitar batang bawah.

5.4. Penyakit Layu Fusarium
   Penyakit layu fusarium disebabkan oleh jamur Farium assporum Schl. Biasanya, jamur ini menyerang karena tanah atau media tanamnya kurang porous dan idak bisa membuang air dengan lancar. Mula-mula yang diserang adalah batang bawah, kemudian menjalar ke seluruh batang, Cir-ciri tanaman buah maga yang terserang penyakit ini adalah tanamannya menjadi layu dan pelan-pelan mengering. Untuk menanggulangi penyakit ini bisa digunakan fungisida, misalnya Benlate T 20 WP atau Derosal 60 wp dengan cara disemprotkan pada bagian yang diserang pemyakit Uirntuk mencegah penularan pada tanaman yang diserang adalah batang bawah, kemudian masih sehat sebaiknya tanaman yang sakit itu dibongikar dan dibakar.

Informasi diperoleh dari: 
Buku yang berjudul "Budidaya Buah Naga (Dragon Fruit)", yang ditulis oleh Hariyanto dkk., diterbitkan oleh Multi Informasi Mandiri (MIM) di Mojokerto.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum "Pemisahan Pigmen Menggunakan Teknik Kromatografi"

PEMISAHAN PIGMEN MENGGUNAKAN TEKNIK KROMATOGRAFI (Separation of Pigment using Chromatography Techniques) ABSTRACT Pigments in plants have various types that have an influence on photosynthesis in plants. Chlorophyll is a pigmen used in the process by converting energy from the sun to chemical energy. In the practicum of the first agrobioscience course at the Agrotechnology Laboratory of the University of Jember with the aim of providing knowledge about various kinds of color pigments in the leaves and about their properties from these types of pigments. In practicum using various types of croton leaves (croton green, yellow and red) as an ingredient in knowing the types of pigments present in leaves and other materials used such as alcohol, filter paper, mortar and other supporting tools. To find out the pigments in the leaves, this practicum uses Chromatography Techniques with specified work steps. Chromatography is a technique that separates various pigments in leaves.

Profil Lengkap Penulis

Profil Penulis Ada pepatah "Tak kenal maka tak dikenal" mungkin asing bagi kita ya ha ha. Untuk tau lebih detail dari Sang Penulis Sendiri, dilihat berikut Nama lengkap: Mahendra Wahyu Waluyo Jati Nama Panggilan: Hendra Lahir di Banyuwangi, 15 Maret 1999 Alamat tempat tinggal di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Menempuh pendidikan di Universitas Jember pada Fakultas Pertanian Jurusan Agroteknologi. Salam kenal ya sobat.